Minggu, 08 September 2013

Random Story

Postingan pertama, dan mungkin satu-satunya di bulan september, menandai nyaris satu bulan yang lalu aku ber-27 tahun satu bulan kurang satu hari karena aku lahir tanggal 9 agustus. Aku mendapatkan 27 tahunku di klaten, di desa sunyi sepi di rumah almarhum Mbah, dalam rangka ngungsi libur lebaran akibat gak pulang kampung dan kos-kosan jogja sueepi banget. Seperti biasa, ucapan selamat dari orang tua, adek-adek kandung dan sepupu, mas kandungku sendiri malah lupa. Gzzzzz.

Sekarang hari minggu dan harusnya aku baru pulang ibadah, tapi berhubung udah ga pernah kuliah jadi ya ga pernah bangun pagi juga, kebiasaan bangun pagi pun seperti sejarah masa lalu. Heran deh susah bener bangun pagi. Aku sekarang lebih sering berangkat ibadah sore ato malem. Dan siang ini aku bisa ngenet di kamar dengan sinyal on-off sesuka modemnya, aku mbaca blog seorang yang aktif di gereja dan dia banyak membahas hal-hal seperti motivasi, waktu, kesempatan, dan semuanya yang dibicarakan para motivator di jagad raya ini. Aku bandingin hidup aku sama dia, aku lebih tua setahun, tapi dia udah jauh lebih sukses. In any single way. Karir, dia karyawan swasta dan enterpreneur, otomatis income dia jauh banget dibandingin sama aku. Dia udah nikah awal tahun 2013 ini setelah pacaran hampir 2 tahun. Artinya dia bisa membuka hati dan menemukan seseorang yang dia sukai. Dia terlibat banyak pelayanan di gereja. Diriku, tidak terlibat apapun di gereja. Dan karena gereja ini dia menemukan suaminya. Dia me-list daftar penyesalan yang dia alami, salah satunya terlambat jatuh cinta ke sang suami hingga harus pacaran dengan empat pria yang salah sebelum sadar ada si suaminya. Aku menyesal karena bahkan belum pernah memulai kisah cintaku sendiri. Selalu jatuh cinta pada orang yang salah, meskipun tetep aku tahan karena tau itu gak bener. Bukan cinta sie sebenernya melainkan cinta sepihak. They never know I was admiring them. Hahahaha

Si penulis blog itu juga menyesal pernah menunda skripsi setahun karena keasikan kerja, menurutnya kalo dia gak nunda skripsi waktunya yang berharga itu pasti udah bisa dilakukan untuk hal-hal besar. Aku merasa tergelitik dengan kalimat yang itu, aku udah menunda proposal tesisku selama 1,5 bulan dan dampaknya udah kerasa banget. Makin males move on. Semua temen-temenku udah pada garap tesis, dan aku seminar proposal pun belum.

Dia juga nyesel pernah ngabisin waktu nongkrong ngalor ngidul dengan temen-temennya dari satu cafe ke cafe lain, dari satu fast food ke fast food lain. Aku malah kangen dengan semua temen-temenku dan pengen melakukan hal kayak gitu lagi. Lek-lekan sampe pagi di warung kopi. Aku udah ga pernah menjamah warkop lagi berhubung temen-temen udah pada pergi dari jogja demi hidup mereka masing-masing. Yang tertinggal hanyalah betapa menyenangkannya saat-saat itu. Kami gak nongkrong setiap waktu, hanya kalo sedang galau, ga da kerjaan kampus, dan punya duit lebih. Hahahaha. Aku gak mengkreditkan ini sebagai kesalahan, nongkrong sampe pagi dengan temen-temen itu human being isn't it?!

Kesimpulan yang aku dapat, umur bole banyak, tapi belum tentu seseorang dewasa seiring umurnya. That's me!. Heran aja, aku kayak akan SMA yang baca tulisan seseorang yang dewasa banget dengan segudang pengalaman, aku masih mangap-mangap sendiri sambil mbatin, oh orang dewasa tuh kaya gitu cara berpikirnya. Trus aku nyadar, hei! aku lebih tua dari dia. Speechless. Gimana mungkin cara berpikir ku gak maju-maju juga. Aku udah hidup terpisah dari orangtua selama 9 tahun sejak lulus SMA. Dan masih juga ga bisa dewasa melihat hal-hal yang terjadi. Aku jadi nyadar kalo aku tuh emang lugu dan masih ijo banget meskipun ga mampu mikir jalan keluarnya. Masa dengan umur yang hampir 30 ini masih juga belum mencapai apa-apa. Gak kerjaan, tabungan, pacar, dan investasi waktu dengan Tuhan. Apalagi yang terakir ini, nol besar.